Travel Guide » Tujuan Wisata » Mari Bernostalgia di Kota Tua Jakarta
Kota Tua
Mari Bernostalgia di Kota Tua Jakarta
WP Greet Box icon
X
Welcome Googler! If you find this page useful, you might want to subscribe to the RSS feed for updates on this topic.
Apa yang ada di benakmu ketika mendengar kata Jakarta? Sebuah kota metropolitan yang glamor dan penuh dengan gedung bertingkat? Kota yang kental dengan kemacetan dan kebisingan? Atau kota di mana penduduknya selalu sibuk mengejar materi dan kekayaan pribadi? Mungkin hal-hal di atas ada benarnya. Tetapi, Jakarta tidaklah selalu seperti itu. Ibukota negara ini masih memiliki segudang tempat menarik yang bisa digunakan warganya untuk bersantai dan bersenang-senang. Kota Tua Jakarta misalnya.
Bangunan Kuno dan Bersejarah di Kota Tua Jakarta
Kota Tua Jakarta, seringkali disebut sebagai Batavia Lama (Oud Batavia), merupakan sebuah kawasan seluas 1,3 kilometer persegi di perbatasan Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Kawasan Kota Tua meliputi wilayah Pinangsia, Taman Sari, dan Roa Malaka yang berada di dekat mulut kali Ciliwung. Disebut Kota Tua karena bangunan-bangunan di kawasan ini masih menggunakan gaya arsitektur kuno yang kental dengan nuansa Belanda dan Cina.
Sebagian besar gedung di kawasan Kota Tua memang tergolong ke dalam bangunan bersejarah di Jakarta sehingga bentuk aslinya tetap dipertahankan hingga saat ini. Begitu tiba di kawasan Kota Tua, pengunjung akan merasa seperti kembali ke masa lalu saat Belanda masih berkuasa di Batavia. Sayangnya, nostalgia pengunjung seringkali terganggu dengan adanya kemacetan di depan Stasiun Jakarta Kota (Beos) dan bisingnya kendaraan yang lalu-lalang di jalan-jalan raya yang melintasi Kota Tua.
Berbagai Kegiatan Wisata di Kota Tua Jakarta
1. Olahraga, Kencan, dan Nongkrong
Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah) dan areal di sekitarnya bisa dibilang sebagai pusat berkumpulnya wisatawan di Kota Tua. Kawasan ini hampir tak pernah sepi oleh pengunjung. Di pagi hari, pengunjung datang untuk berolahraga. Menjelang siang hari, kawasan ini banyak dikunjungi oleh wisatawan dari luar kota. Pada sore dan malam hari, banyak pasangan muda yang datang untuk berkencan. Sedangkan pada tengah malam dan menjelang dini hari, kawasan ini dijadikan ‘tempat nongkrong’ oleh beberapa kelompok anak muda di Jakarta.
2. Foto-foto
Karena banyaknya bangunan-bangunan kuno dengan bentuk yang unik, Kota Tua sering dikunjungi oleh para fotografer profesional serta pencinta fotografi amatir. Banyak kelompok anak muda menenteng kamera DSLR dan asyik menjeprat-jepret berbagai objek di Kota Tua. Terkadang, yang menjadi objek utama dari foto mereka bukanlah gedung-gedung kuno di Kota Tua melainkan teman-temannya sendiri. Kota Tua juga menjadi salah satu lokasi foto pre-wedding dan pembuatan buku tahunan terfavorit di Jakarta.
3. Bersepeda
Selain berjalan-jalan dan foto-foto, pengunjung juga bisa menyewa sepeda ontel di lapangan depan Museum Fatahillah. Para pemilik sepeda sewaan telah mengecat sepedanya dengan warna-warna cerah seperti pink, kuning, biru, dan ungu sehingga tidak terkesan lusuh dan jadul. Sepeda sewaan di dekat Museum Fatahillah tersedia dalam berbagai ukuran yang bisa dinaiki oleh anak-anak hingga dewasa. Agar wisatawan tak kepanasan saat bersepeda, disediakan topi lebar yang ‘matching’ dengan warna sepeda. Jadi, pengunjung bisa bersepeda sambil bergaya.
Sepeda di Kota Tua Jakarta
Sepeda di Kota Tua Jakarta
4. Belanja Suvenir
Para pedagang suvenir di kawasan Kota Tua bisa ditemukan mulai sore hingga malam hari. Barang-barang yang dijual amat beragam mulai dari kaos, sendal, kacamata, gelang, cincin, kalung, dan aksesoris lainnya. Pada malam-malam libur, pedagang yang berkumpul akan semakin banyak sehingga kawasan Kota Tua seolah berubah menjadi pasar malam. Beberapa pedagang juga bisa ditemukan di pagi dan siang hari. Namun, umumnya mereka hanya menjajakan minuman dan makanan ringan.
5. Wisata Kuliner
Pengunjung juga bisa melakukan wisata kuliner di kawasan Kota Tua Jakarta menjelang sore dan malam hari. Beberapa hidangan yang tersedia adalah nasi goreng, soto ayam, siomay, batagor, otak-otak, sate padang, lontong sayur, dan masih banyak lagi. Ada juga hidangan yang agak ‘kebarat-baratan’ seperti burger dan hotdog. Semuanya dapat dinikmati dengan harga terjangkau antara Rp5.000 sampai Rp20.000 per porsi. Jika ingin hidangan yang lebih berkelas, pengunjung bisa datang ke Batavia Cafe yang terletak persis di depan Museum Fatahillah.
6. Wisata Sejarah ke Museum
Ada banyak museum yang berlokasi di sekitar kawasan Kota Tua, sebut saja Museum Fatahillah, Museum Wayang, Museum Keramik dan Seni Rupa, Museum Bank Mandiri, dan Museum Bank Indonesia. Museum-museum ini memamerkan koleksi benda-benda dari berbagai zaman yang menggambarkan perkembangan sejarah dan budaya Indonesia. Tarif museum-museum di Kota Tua umumnya tak mahal, hanya berkisar antara Rp1.000 hingga Rp5.000 per orang. Harap diingat bahwa sebagian besar museum di Jakarta tutup pada hari Senin dan libur nasional.
7. Menonton Pertunjukan Seni dan Budaya
Ternyata, kita juga bisa menyaksikan pertunjukan seni atau budaya secara gratis di Kota Tua. Kesenian Kuda Lumping dan Ondel-ondel kerap dipertunjukan di kawasan Kota Tua, khususnya di lapangan Fatahillah. Terkadang, lapangan Fatahillah juga disulap menjadi tempat pertunjukan kesenian modern, misalnya, pertunjukan 3 dimensi yang menyorotkan cahaya lampu berwarna-warni ke dinding Museum Fatahillah. Namun, pertunjukan-pertunjukan tersebut hanya berlangsung pada waktu-waktu tertentu, biasanya pada hari Sabtu dan Minggu.
Foto Prewedding di Kota Tua
Kota Tua menjadi salah satu lokasi foto pre-wedding terpopuler di Jakarta. Mengapa? Pertama, karena kawasan ini memiliki pemandangan unik berupa gedung-gedung bergaya klasik yang bentuk bangunannya tak terpengaruh dengan perkembangan zaman. Kedua, kawasan Kota Tua mudah dijangkau dari berbagai wilayah di Jakarta karena dekat dengan Stasiun Jakarta Kota (Beos) dan terminal Kota yang berfungsi sebagai pemberhentian terakhir bus TransJakarta.
Terakhir sekaligus yang paling penting, biaya foto prewed di Kota Tua cenderung murah dan tak memerlukan perizinan yang rumit. Pasangan calon pengantin tak perlu mengeluarkan biaya khusus atau mengurus izin ke sana ke mari untuk melakukan foto prewedding di kawasan ini. Kecuali, jika mereka ingin menggunakan properti khusus seperti mobil kuno atau sepeda ontel. Tarif menyewa sepeda ontel hanya sekitar Rp20.000 per 30 menit sedangkan biaya untuk menyewa mobil kuno sebagai properti foto berkisar antara Rp100.000 hingga Rp200.000.
Transportasi ke Kota Tua Jakarta
Kota Tua dapat dicapai dengan menggunakan berbagai jenis angkutan mulai dari kereta api, Kopaja, Metromini, PPD, sampai Mayasari Bakti. Bagi pengunjung yang menggunakan kereta api, cukup turun di stasiun Jakarta Kota (Beos). Berikut adalah daftar angkutan umum yang singgah di Kota Tua Jakarta:
- KRL Jabodetabek
- Bus TransJakarta koridor I jurusan Kota – Blok M
- Kopaja B86
- Kopaja U28
- Metromini B84
- Metromini U28
- Metromini U30
- Mayasari Bakti AC27
- Mayasari Bakti AC33
- PPD P02
Stasiun Jakarta Kota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar